Biasanya jika ada suatu pertemuan, peresmian, rapat, atau apalah namanya pokoknya yang berhubungan dengan masyarakat atau orang banyak, pastilah ada acara yang namanya pidato atau memberi kata sambutan….Mendengar kata pidato pastilah yang terlintas dalam benak kita adalah sesuatu yang menjemukan, bikin bosan, bikin ngantuk dan paling ya begitu-begitu saja…Tapi kalau yang pidato bupati yang satu ini pasti akan seru..? Lho pidato kok seru..??Dengar saja saat Bupati Kabupaten Tegal Enthus Susmono….Bupati yang dikenal berprofesi sebagai dalang kondang ini, pidatonya selalu ditunggu-tunggu warga…Hal ini juga terjadi saat Bupati mendatangi Kantor Pembibitan Kesuben hari Selasa 4 Nopember 2014…Dari pagi warga berduyun-duyun datang ke halaman Kantor itu hanya untuk mendengarkan pidato sang Bupati…”Pasti pidatonya lucu”, kata seorang warga…
Dengan mengenakan blangkon, Pak Bupati langsung berpidato…Selama berpidato tak henti-hentinya warga terpingkal-pingkal dan bertepik tangan, begitu juga para pejabat lain yang saat itu turut hadir di acara itu…”Banyak orang lupa merawat alam, padahal semua yang kita butuhkan bersumber dari tanah, saya pernah berpendapat bahwa listrik berasal dari tanah, tapi pendapat saya itu disanggah seorang warga..iya benar bukan dari tanah tapi kan tiang listrik tetap ditanam di tanah ora ning raimu (bukan diwajahmu)..” Kontan warga tertawa terpingkal-pingkal…Belum lagi kalau pak Bupati menyampaikan suatu masalah yang berhubungan dengan data-data, beliau dengan serius membaca naskah pidatonya dengan diawali dengan kata-kata “menurut tulisan ini”…Beliau tidak mau disalahkan jika data yang disampaikan itu ternyata tidak sesuai dengan fakta di lapangan…”Tulisan ini dari Humas, harganya Rp 100 ribu..”lagi-lagi warga dibuat tertawa…Bahkan Wagub Heru Sudjatmiko pun turut menggelengkan kepala dan tersenyum…
Tak terasa pidato Bupati Enthus Susmono itu sudah sejam…Tapi tak ada satu wargapun yang beranjak dari tempat itu…Selesai pak Bupati berpidato dan kini giliran Wagub Heru Sudjatmiko berpidato, tapi satu per satu warga mulai pergi meninggalkan halaman Kantor itu…(kayaknya pak Wagub kalah pesona dengan pak Bupati ya…)
Bupatine ndalang og..
menghibur… dan mencerahkan……